PDA Tes (Pile Driving Analyzer) Untuk Tiang Pancang Beton Fondasi Dalam



PDA Tes (Pile Driving Analyzer) Untuk Tiang Pancang Beton Fondasi Dalam

Dalam sebuah project fondasi sebagai substruktur yang penting. Fondasi lah yang hendak salurkan beban dari sisi superstruktur ke tanah keras. Hingga dalam penerapan dan rencana fondasi harus betul-betul masak. harga sepatu safety bisa menjadi solusi untuk kamu.


Untuk tentukan kedalaman tanah keras dalam rencana fondasi secara umum akan bermula dari data sondir, Conus Penetration Tes (CPT) dan Standar Penetration Tes (SPT). Penghitungan kedalaman tiang pancang yang hendak diperlukan atau diminta ke pabrik precast ditetapkan dari data ini.


Pile Dynamic Analyzer (PDA) Tes telah lumayan lama dikenali di Indonesia, namun belum kebanyakan yang mengenali benar dasar mengenai teori PDA tes. PDA Tes terhitung salah satunya tipe pengetesan dinamik dengan memakai metode wave analysis dan kerap disebutkan dengan re-strike tes sesuai karakter pengetesannya yang lakukan re-strike atau pukulan ulangi fondasi tiang yang dites.


Agar semakin gampang pahami apakah itu PDA tes, karena itu ulasan yang diartikan di sini untuk tiang fondasi dalam beton. Karena kita mengetahui, PDA tes sebetulnya tidak cuma untuk tiang fondasi beton, tapi juga bisa untuk fondasi besi (steel) dan kayu.


Sesudah kedalaman tanah keras dijumpai dan sudah mempertimbangkan kemampuan friksi maka didapatkan keperluan panjang fondasi yang hendak dipancang. Misalnya pada suatu project dari data sondir, keperluan panjang fondasi dalam ialah 10 m.


Karena itu selanjutnya faksi kontraktor akan pesan tiang pancang ke vendor tiang pancang precast dengan panjang 10 mtr.. Tiang pancang yang hendak diminta ini bisa jadi mini pile, Spun pile atau tipe tiang pancang beton fondasi dalam yang lain.



Tiang precast yang telah diminta sejauh 10 m itu akan dipancang di atas lapangan dan dikerjakan oleh kontraktor. Lantas di saat akan capai kedalaman 10 mtr. atau di saat akan capai 10 pukulan terkahir akan dilaksanakan pengetesan kalendering.


Saat sebelum dikerjakan kalendering umumnya dilaksanakan pantauan pukulan saat pemancangan yakni untuk ketahui jumlah pukulan setiap mtr. dan keseluruhan sebagai salah satu benuk data yang disertakan dan perhitungan kalendering. Untuk itu awalnya tiang pancang yang akan dipancang diberi rasio lebih dulu setiap meternya memakai pertanda misalkan cat semprot / philox. Untuk mengitungnya disiapkan ditambah dulu konter supaya gampang dalam hitung jumlah pukulan setiap mtr. dan keseluruhannya

pemberian rasio pada tiang pancang

Dari data kalendering maka dijumpai daya bantu fondasi. Kemampuan daya bantu tiang pancang bisa diprediksi dengan memakai rumus aktif (Hiley). Sebetulnya dalam perhitungan kalendering dapat dipakai rumus lain.


Untuk baiknya, data kemampuan daya bantu dari kalendering ini harus di komparasikan dan didukung dari data hasil PDA tes.


Jadi pada dasarnya kemampuan pancang akan dijumpai dari kalendering dan PDA tes. Disamping itu ada tes lain kembali, yakni Static Load Tes atau Tes beban rasio penuh (Static Load Tes) ini merupaka sistem yang paling bisa dipercayai tetapi mempunyai beberapa kekurangan yakni

timbunan blok-blok beton yang dipakai untuk pengetesan

memerlukan ongkos yang besar ,

saat yang relatif lama,

bahaya untuk karyawan karena timbunan blok-blok beton yang dipakai untuk pengetesan


PDA (Pile Driving Analyzer) Tes

Pile Driving Analyzer atau umum kita mengenal dengan panggilan PDA Tes terhitung salah satunya tipe pengetesan fondasi dengan memberi impact / tumbukan ke fondasi dengan Hammer di mana fondasi itu sudah di pasang sensor Transducer ( Velocity ) dan Accelerometer ( Force)


PDA Tes realisasinya merujuk pada ASTM D4945 (Standar Tes Metode for High-Strain Dynamic Testing of Deep Foundations) : "This tes metode is used to provide data on strain or force and acceleration, velocity or displacement of a pile under impact force. The data are used to estimate the bearing capacity and the integrity of the pile, as well as hammer performnce, pile stresses, and soil dynamic characteristics, such as soil damping coefficients and quake values. This tes metode is not intended to replace Tes Metode D 1143."


Analisis data PDA dilaksanakan dengan proses Case Metode, yang mencakup pengukur data kecepatan (velocity) dan style (force) sepanjang penerapan pengetesan (re-strike) dan penghitungan faktor dinamik secara real time untuk memperoleh deskripsi mengenai daya bantu fondasi tiang tunggal. Dari PDA Tes dengan memakai "Case Metode" kita segera dapat ketahui :

Daya bantu fondasi tiang tunggal;

Kredibilitas atau kesatuan tiang dan ikatan;

Efektivitas dari transfer energi pukulan hammer/alat pancang;

Dll.

Teori dan Output PDA Tes

Pengetesan tiang langkah aktif dilaksanakan dengan tempatkan 2 pasang sensor secara bersimpangan.

Satu pasang sensor terbagi dalam pengukuran regangan (strain transducer) dan pengukuran pemercepatan (accelerometer) yang terpasang di bawah kepala tiang (minimal jarak dari kepala tiang ke transducer 1,5D - 2D, di mana D ialah diameter tiang) hingga ada jarak bebas di saat tumbukan.

BACA JUGA

Percepat Konstruksi Pada Bangunan Bertingkat Dengan Aluma Flying Table

Mengenali Dinding Precast (Pra Bikin) dan Bagaimana Sistem Penerapan, Dan Apa Keunggulan dan Kekurangannya ?

Membuat Jembatan Dalam Perhitungan Hari Dengan Mesin Raksasa China

PDA tes distinctive setting

Karena tumbukan hammer pada kepala tiang, sensor akan tangkap pergerakan yang muncul dan

menggantinya jadi signal listrik yang selanjutnya di rekam dan diolah dengan Pile Driving

Analyzer (PDA) mode PAX.


Hasil rekaman PDA dianalisa selanjutnya dengan software CAPWAP. CAPWAP (Case Pile Wave Analysis Program) ialah aplikasi program analisis numerik yang memakai saran data style (force) dan kecepatan (velocity) yang diukur oleh PDA.


Manfaat program ini untuk memprediksi distribusi dan besarnya style perlawanan

tanah keseluruhan sejauh tiang berdasar modelisasi mekanisme tiang-tanah yang dibikin dan

menjauhkannya jadi sisi perlawanan aktif dan statis.


Keluaran hasil (output) dari CAPWAP (G&P GEOTECHNICS SDN BHD, 2006) diantaranya :


Daya bantu aksial tiang (Ru - ton)

Prediksi daya bantu aksial tiang (Ru) dilaksanakan dengan ‘case metode'. Berdasar kurva

‘F' dan ‘V', diprediksi daya bantu aksial tiang yang dites terbagi dalam tahanan ujung (end bearing) dan lengketan (shaft friction). Hasil PDA dianalisa selanjutnya dengan CAPWAP hasilkan distribusi daya bantu tanah sejauh tiang dan replikasi pembebanan statik. Persyaratan akseptasi hasil Ru yakni Qu (daya bantu ultimit tiang hasil CPT/SPT) ≤ Ru (daya bantu ultimit tiang hasil PDA).


Kredibilitas tiang / kesatuan tiang (BTA - %) dan Lokasi kerusakan di bawah sensor (LTD - m)

Output jumlah BTA (Beta) yakni perkiraan beberapa kerusakan tiang.

kesatuan tiang (BTA - %)

Output PDA Tes


Arah PDA Tes

Ketahui nilai daya bantu fondasi tiang tunggal kredibilitas atau kesatuan tiang dan gabung (ikatan pada tiang pancang ) efektivitas dari transfer energi hammer ke tiang pancang dan lain-lain hasil dari analisis output.


Pengetesan aktif dikerjakan untuk memprediksi daya bantu aksial tiang. Karenanya, penempatan instrument dilaksanakan sebegitu rupa hingga dampak lentur sepanjang pengetesan bisa ditiadakan sekitar mungkin. Karena itu yang perlu dilaksanakan pada penempatan instrument ialah strain transducer harus terpasang pada garis netral dan accelerometer pada lokasi bersimpangan secara diametral dan status dari palu pancang harus tegak lempeng pada garis strain transducer.

MENARIK UNTUK ANDA

Mgid

Mgid


27 Breathtakingly Beautiful Albino Animals

Brainberries


The Role That Changed Wilson's Life: Owen's Rise To Fame

Brainberries


Pretty Awesome Shows That Just Got Canceled

Brainberries


Matrix Cast: The After Movie Lives Of The Film's Protagonists

Brainberries

Perlengkapan Pengetesan PDA

Pile Driving Analyzer (PDA),

Dua (2) Strain Transducer,

Dua (2) Accelerometer,

Kabel Penyambung

Alat bor beton, Angkur + Baut,dan Kunci

Perlengkapan Pengetesan PDA

Perlengkapan Pengetesan PDA

Perlengkapan bisa ditempatkan dalam kotak perjalanan yang lumayan kuat. Tiap set ‘PDA' dan peralatannya memerlukan satu atau dua kotak yakni memiliki ukuran sekitaran 600 mm x 500 mm x 400 mm: dengan berat sekitaran 30 kg.


Penempatan Sensor


Yang jadi perhatian di saat penempatan instrument strain transducer dan accelerometer (minimum masing-masing 2 biji) ialah status penempatan harus sebegitu rupa hingga dampak lentur (kelentingan) tiang bisa diminimalisir.


Status Penempatan Sensor PDA

Sensor di pasang dengan perhitungan 1,5 X Diameter dari kepala Tiang , atau di samakan dengan keadaan tiang di atas lapangan.


Untuk Tiang Berdiameter < 1000mm memakai 2 Accelerometer dan 2 Transducer dan 1 Main Cable, dan untuk tiang > 1000mm memakai 4 Accelerometer dan 4 Transducer dan 2 Main Cable


Data Kisah Tiang ( Pilling Record)

Saat sebelum penerapan pengetesan, data berikut harus dikasih ke penguji PDA, dan jadi tanggung-jawab Kontraktor yang melakukan pemancangan untuk memberi data yang betul :

nomor tiang yang hendak ditest

tanggal pemancangan ( untuk Tiang pancang)

Tanggal Pengecoran ( Untuk Tiang Bor Pile , wash Boring)

wujud dan dimensi penampang tiang

panjang keseluruhan tiang

panjang tertancap fondasi tiang

data ikatan tiang ( Gabung Untuk pengelasan ikatan tiang pancang)

data hammer yang dipakai untuk melakukan pengetesan PDA ( Diesel Hammer , Juntan , Turun hammer dl


Detail Tiang yang ingin tes PDA Tes

Usia beton telah capai kualitas gagasan

Usia tiang 5 hari sesudah pemancangan

Kepala tiang harus rata dan tidak ada besi tulangan yang kelihatan

Harus dilakukan penggalian bila tiang tertancap ( penggalian di samakan dengan keadaan aktual di atas lapangan)


Proses Tugas PDA Tes

Lakukan survei tiang yang hendak ditest

Tentukan Lokasi penempatan sensor baiknya 1.5x diameter dari kepala tiang atau di samakan dengan keadaan tiang di atas lapangan , bila memakai 2 Strain Transducer dan 2 Accelerometer karena itu harus di siapakan 2 lokasi penempatan sensor yang sama-sama bertemu dan, bila memakai 4 Strain Transducer dan 4 Accelerometer karena itu harus di siapakan 4 lokasi penempatan sensor yang sama-sama bertemu

Meratakan tempat untuk memasangkan sensor dengan memakai alat grinda tangan dengan luas 10cm X 10cm ( tiang Cast In Place), jumlah meratakan tempat di samakan dengan pemakaian sensor

Membuat Mal ( pertanda ) di bagian tiang yang hendak di lubangi dengan mal yang sudah di samakan lubang nya dengan lubang pada sensor

Membolongi tiang dengan alat bor tangan untuk membikin dudukan sensor , Lubang di samakan dengan sensor yang dipakai , jumlah lubang di samakan dengan pemakaian sensor bila memakai 2 Strain Transducer dan 2 Accelerometer karena itu harus di siapakan 6 lubang dan , bila memakai 4 Strain Transducer dan 4 Accelerometer karena itu harus di siapakan 12 Lubang

Sesudah lubang usai dibuat , cara setelah itu masukkan dyna set sama ukuran ¼"x8mmx25mm , krmudian masukan paku dyna set ke lubang dyna set dan beri pukulan supaya sisi dynaset mengikat pada susunan beton

Lekatkan sensor Transducer dan Accelrometer sesuai status lubang selanjutnya masukan baut yang telah dipasang dengan mur ( baut ukuran ¼"x200mm ) ke tubuh sensor dan lubang dyna set, selanjutnya kencangan dengan kunci cocok

Yakinkan semua sensor dipasang secara benar dan kuat , Karena kekncangan penempatan sensor benar-benar punya pengaruh pada data yang hendak di monitor

Pasang perlindungan sensor

Hubungkan sensor ke main cable yang sudah terhubung ke computer PDA

Pengetesan aktif tiang didasari pada analitis gelombang satu dimensi yang terjadi saat tiang dipukul oleh palu. Regangan dan pemercepatan sepanjang pemancangan diukur memakai strain transducer dan accelerometer. 2 buah strain transducer dan 2 buah accelerometer terpasang di bagian atas dari tiang yang dites (kurang lebih 1,5 x diameter dari kepala tiang).


Penempatan ke-2 instrument pada tiap pengukur ditujukan untuk jamin hasil rekaman yang bagus dan pengukur tambahan bila salah satunya instrumen tidak bekerja yang baik. Pengukur direkam oleh PDA dan dikaji dengan case metode yang telah umum dikenali, berdasar teori gelombang satu dimensi.


Yang jadi perhatian di saat penempatan instrument strain transducer dan accelerometer (minimum masingmasing 2 biji) ialah tempatnya harus sebegitu rupa hingga dampak lentur (kelentingan) tiang bisa diminimalisir. Karena bila terjadi lenturan (bending) sepanjang penerapan re-strike, karena itu data yang didapat akan alami distorsi hingga analisis yang sudah dilakukan tidak tepat.


Analitis Data

Data daya bantu ultimit tiang (Qu) hasil dari CPT/SPT dibandingkan dengan daya bantu ultimit tiang (Ru) hasil dari PDA tes. Bila Qu ≤ Ru, karena itu daya bantu tiang aman, tapi bila Qu ≥ Ru karena itu daya bantu tiang tidak aman atau peluang alami kelebihan beban.

Menganalisis data kredibilitas tiang (BTA) hasil dari PDA tes. Bila hasil BTA > 80% karena itu tiang sedikit alami kerusakan, tapi bila BTA < 80% karena itu ada kerusakan serius pada tiang.

Menganalisis data pengurangan maksimal tiang (Dx) dan pengurangan tetap tiang (DFN). Bila hasil Dx < Sf atau DFN < Sp karena itu pengurangan tiang masih juga dalam batasan toleran. Tapi bila Dx > Sf atau DFN > Sp karena itu pengurangan tiang yang terjadi terlalu berlebih hingga kurang aman.

Safety saat penerapan tes harus benar-benar diprioritaskan baik pada sensor kemungkinan dari hancur karena impact dari hammer dan lain-lain, dan safety dari alat simpatisan saat penerapan tes, khususnya semua karyawan yang turut serta dalam pengujian. Laporan hasil PDA tes harus di bawah pemantauan oleh geotechnical engineer yang berpeng


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIPS MEMILIH SEPATU BOOTS WANITA SESUAI BENTUK KAKI

Mengenali Alat Keselamatan Kerja Kapal

Peranan Alat Keselamatan Kerja Las dan Perlindungan Diri K3